JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah meminta sidang pemeriksaannya sebagai terdakwa kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten, ditunda. Atut mengaku kondisi kesehatannya kurang baik.
"Kalau memungkinkan yang mulia, biar lebih konsen waktunya tidak hari ini," kata Atut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Namun, Ketua Majelis Hakim Matheus Samiadji berusaha membujuk Atut agar tetap mampu menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa. Hakim juga mempertimbangan waktu yang mendekati hari libur Lebaran.
"Itu, kan keterangan tidak terlalu banyak. Paling hanya yang ke Singapura, telepon-teleponan, ketemu Susi sama Amir," kata Matheus.
Kuasa hukum Atut, TB Sukatma, kemudian meyakinkan hakim bahwa kondisi kliennya tidak memungkinkan untuk menjalani pemeriksaan terdakwa. Ia khawatir, pemeriksaan terdakwa akan memakan waktu lama. Hakim pun akhirnya menyetujui dan memutuskan sidang dilanjutkan pada Kamis pekan depan, 24 Juli 2014 pukul 09.00 WIB.
"Sudah kami rundingkan, mencoba mengakomodasi karena ini hak terdakwa untuk kesehatannya. Kalau hari ini tidak didengar keterangannya, maka minggu depan," kata Matheus.
Atut didakwa suap Akil Mochtar selaku Ketua Mahkamah Konstitusi untuk memengaruhi putusan sengketa Pilkada Lebak, Banten. Dalam dakwaan, Atut memerintahkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, untuk menyediakan uang Rp 3 miliar sesuai permintaan Akil.
Uang itu untuk membantu pasangan calon bupati dan wakil bupati Lebak, Amir Hamzah dan Kasmin. Namun, akhirnya Wawan hanya menyanggupi Rp 1 miliar. Uang itu rencananya akan diberikan kepada Akil melalui pengacara Amir-Kasmin bernama Susi Tur Andayani.
Dalam Pilkada Lebak, Amir-Kasmin kalah suara dengan pasangan Iti Oktavia Jayabaya-Ade Sumardi. Atas kekalahan itu, Amir mengajukan keberatan hasil Pilkada Lebak ke MK. Dalam sidang pleno, MK akhirnya mengabulkan gugatan Amir dan memutuskan membatalkan keputusan KPU Lebak tentang hasil penghitungan perolehan suara Bupati dan Wakil Bupati Lebak kemudian memerintahkan KPU Lebak melaksanakan pemungutan suara ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.