Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat Selalu Meninggalkan Jejak dan Mudah Ditelusuri

Kompas.com - 17/07/2014, 16:44 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei dan Opini Publik (Persepi) Hamdi Muluk mengatakan, audit terhadap lembaga survei yang melakukan hitung cepat pada Pemilu Presiden 2014 sangat mudah dilakukan. Menurut dia, proses hitung cepat selalu meninggalkan jejak dan mudah ditelusuri.

"Hitung cepat pasti ninggalin jejak, gampang menelusurinya," kata Hamdi, dalam sebuah diskusi bertema "Quick Count, Etika Lembaga Riset, dan Tanggung Jawab Ilmuwan", di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Hamdi mengungkapkan, ia sempat mendapat kritik ketika melakukan audit terhadap lembaga survei yang menjadi anggota Persepi. Ia menilai, mereka yang mengkritik pesimistis Persepi mampu melakukan audit dalam waktu yang singkat. Padahal, kata Hamdi, audit dapat dimulai dengan bukti dokumentasi otentik, metodologi, dan sampel yang digunakan oleh setiap lembaga survei. Proses berikutnya, auditor juga dapat memverifikasi data-data tersebut secara langsung melalui bantuan penyedia layanan telekomunikasi.

"Saya dikritik, katanya audit itu perlu cara canggih seperti FBI. Saya bilang itu gampang, misalnya kita minta data dari provider, benar enggak ada pengiriman data terkait," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Daniel Dhakidae juga menyampaikan pernyataan senada. Ia menilai proses hitung cepat dilakukan dengan cara sederhana dan sangat mudah. Hanya, kualitas dari hasil hitung cepat itu ditentukan oleh metodologi, sampel, dan etika masing-masing lembaganya. Semua lembaga yang melakukan hitung cepat harus bekerja dengan penguasaan dan penggunaan metodologi yang tepat, sampel akurat, dan menjunjung etika keilmiahan.

"Jadi sudah pasti sangat mudah, dan tidak ada yang misterius," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hitung cepat Pilpres 2014 menuai polemik karena menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menyikapi itu, Persepi melakukan audit pada lembaga survei di bawah keanggotaannya. Lembaga survei yang diaudit itu adalah Cyrus Network, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research Centre (SMRC), Indikator Politik, Poltracking, Jaringan Suara Indonesia (JSI), serta Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).

Dalam proses audit, yang diperiksa adalah proses penetapan sampel, pengambilan data, serta proses dan manajemen hitung cepat. Pemeriksaan didukung oleh dokumen tertulis dan soft copy, seperti daftar kerangka sampel, daftar seluruh TPS sampel, daftar tenaga pengumpul data di seluruh TPS sampel, dan susunan organisasi. Hasilnya, seluruh lembaga survei yang diaudit dinyatakan bekerja secara tepat dan mengikuti kaidah ilmiah. Kecuali JSI dan Puskaptis yang menolak diaudit dan akhirnya diberi sanksi dikeluarkan dari keanggotaannya di Persepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com