Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lembaga Survei Menolak Diaudit, Berarti Ada Sesuatu yang Tersembunyi"

Kompas.com - 16/07/2014, 13:52 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan, lembaga survei harus siap menjalani audit terhadap metodologi yang digunakan jika menyiarkan hasil quick count atau hitung cepat ke masyarakat. Menurut Emrus, jika ada lembaga yang menolak diaudit, maka ada yang disembunyikan.

"Karena quick count dirilis ke masyarakat, (maka) secara moral harus dirilis juga metodologinya, harus siap diaudit," ujar Emrus saat dihubungi, Rabu (16/7/2014), ketika dimintai tanggapan mengenai sikap lembaga Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menolak diaudit.

Ia mengatakan, lembaga survei memang berhak menolak diaudit. Namun dalam penelitian itu, yang terutama bukanlah hasilnya, melainkan proses metodologinya.

"Untuk validitas, tergantung metodologinya. Jika pihak tertentu menolak diaudit, metodologi dia meragukan. Kalau ada lembaga yang menolak diaudit, itu jadi pertanyaan," papar Emrus.

Ia menambahkan, jika Puskaptis merasa benar dalam melakukan hitung cepat, maka semestinya tidak perlu ada yang ditakutkan. Secara moral, lembaga survei yang melakukan hitung cepat berbasis ilmiah wajib menyampaikan metodologinya kepada publik.

"Kalau ada lembaga survei yang tidak mau (diaudit), berarti, berdasarkan teori komunikasi tentang kebohongan, itu berbohong menutupi kebohongan lainnya. Itu secara teoretis. Hipotesisnya, orang yang tidak mau dibuka berarti ada sesuatu yang tersembunyi," papar Emrus.

Oleh karena itu, Emrus mendorong lembaga survei yang sudah merilis hasil agar bersedia mendapat audit terhadap metodologi yang digunakan. Ia juga menekankan bahwa auditor pun harus memiliki kredibilitas.

Sebelumnya, anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, mengatakan, Puskaptis menolak hadir dalam audit yang dilakukan oleh pihaknya. Hamdi menyayangkan ketidakhadiran lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta dalam hitung cepatnya ini. Pasalnya, sebelumnya, Husein telah menyatakan siap untuk diaudit oleh Dewan Etik. (Baca: Persepi: Puskaptis Menolak Diaudit)

Persepi melakukan audit terhadap lembaga survei di bawah keanggotaannya karena hasil hitung cepat lembaga survei yang berbeda-beda dan sempat menimbulkan polemik.

Selain Puskaptis, Persepi juga memeriksa lembaga survei lainnya, yakni Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research Centre (SMRC), Indikator Politik, Poltracking, dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). (Baca: Hasil Audit Persepi, Metodologi CSIS-Cyrus, Indikator, LSI, dan SMRC Sudah Tepat)

Saat dikonfirmasi mengenai penolakan untuk diaudit, Direktur Eksekutif Puskaptis Husein Yazid enggan memberikan tanggapan. (Baca: Dikonfirmasi soal Tolak Diaudit, Direktur Puskaptis Menghindar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com