JAKARTA, KOMPAS.com — Inisiator poros muda Partai Golkar, Indra J Piliang, mengecam sikap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang bergabung dengan Koalisi Merah Putih secara permanen. Menurut Indra, keputusan tersebut bersifat pembajakan karena tak melalui mekanisme yang berlaku ke internal partai.
Indra menjelaskan, mandat yang diberikan Rapimnas VI kepada Aburizal hanya sebatas untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada 2014. Di luar itu, semuanya harus dibicarakan melalui forum resmi, terlebih untuk menentukan arah koalisi.
"Koalisi Merah Putih adalah pembajakan keputusan partai. Mandat Aburizal bukan untuk koalisi, apalagi koalisi jangka panjang. Kita enggak mau, untuk apa menggadaikan partai," kata Indra di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014).
Di lokasi yang sama, juru bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga, juga melontarkan kritik pada keputusan Aburizal terkait koalisi permanen. Andi menilai, keputusan tersebut tak sesuai dengan mekanisme partai dan semakin menegaskan adanya disorientasi di kepengurusan Golkar saat ini.
Selain itu, kata Andi, Poros Muda Golkar juga berpandangan bahwa koalisi permanen itu bukan dilakukan atas dasar kepentingan partai. Ia menuding Aburizal melakukannya hanya karena nafsu kekuasaan semata.
Andi merasa sangat kecewa karena Aburizal mengambil keputusan yang seakan menghilangkan tradisi ilmiah dan kematangan rasional Golkar dalam memutuskan langkah politik. Langkah itu dianggapnya salah kaprah karena tak akan mampu menyelamatkan kondisi Golkar yang semakin terpuruk.
"Koalisi permanen itu juga tidak produktif melakukan pendidikan politik kepada rakyat, khususnya generasi muda Indonesia, lebih khusus lagi generasi muda Partai Golkar," pungkasnya.
Sebelumnya, Aburizal membawa Golkar masuk dalam barisan partai yang berkoalisi secara permanen. Koalisi yang berisi parpol pendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 itu melanjutkan koalisi di parlemen.
Aburizal enggan menganggap serius suara-suara yang mengusulkan munas digelar tahun ini. Terlebih lagi, Aburizal yakin mereka yang mempunyai suara di DPD Golkar juga tidak mengajukan usul apa pun terkait percepatan munas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.