JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Assihidiqie mengatakan proses penyelenggaraan Pilpres 2014 adalah ajang pembelajaran pendewasaan demokrasi di Indonesia. Hal ini disebabkan karena saat ini hanya ada dua pasang calon, sehingga tensi politik Indonesia terasa begitu tinggi.
"Ini suatu proses pembelajaran bagi demokrasi kita. Kalau di Amerika dua calon pada pilpres itu sudah biasa. Kita baru pertama, dan biarkan masyarakat kita melalui proses pembelajaran ini," kata Jimly disela-sela acaa buka puasa bersama pengurus DKPP, KPU dan Bawaslu di kediamannya di Komplek Pondok Labu Indah Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2014).
Oleh sebab itu, kata Jimly pihak penyelenggara dalam hal ini harus menjaga kredibilitasnya dalam menjalankan tugas agar selalu bekerja jujur dan amanah. Karena bila ada indikasi keberpihakan, maka akan sangat mudah bagi DKPP untuk menindak bahkan memecat penyelenggara.
"Peserta cuma dua, kalau berpihak sangat mudah diketahui, dengan gampang kita pecat," ucap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.