Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Saling Klaim, Tim Prabowo dan Jokowi Diimbau Kawal Penghitungan Suara

Kompas.com - 10/07/2014, 21:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting Djayadi Hanan menyayangkan sikap kedua tim calon presiden yang saling klaim kemenangan dengan merujuk pada hasil hitung cepat atau quick count. Djayadi menilai, kedua belah pihak harus tetap berpegangan dengan hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia pun menyatakan yakin dengan hasil hitung cepat yang dilakukan lembaganya.

Oleh karena itu, daripada saling mengklaim, ia mengatakan, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla beserta timnya sebaiknya mengawal proses penghitungan suara dengan baik.

"Yang penting sekarang, zaman sudah terbuka. Semua mata bisa tertuju kepada proses ini, semuanya bisa mengawal. Asal timses cepat tersadar dari masalah menang dan kalah, lebih baik ikut mengawal proses penghitungan suara. Itu bisa minimalkan potensi kecurangan," kata Djayadi, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Menurut dia, kecurangan sangat mungkin terjadi dalam proses penghitungan suara karena tahapan yang sangat panjang, mulai dari tingkat TPS, kelurahan, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi, dan tingkat pusat.

"Kalau tidak dikawal dengan baik, kecurangan sangat mungkin terjadi," ujar Djayadi.

Pasca-pemungutan suara dan dipublikasikannya hasil hitung cepat, dua kubu peserta pemilu saling klaim kemenangan karena hitung cepat dari lembaga survei menunjukkan hasil yang berbeda.

Tujuh lembaga survei menempatkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang, yakni Populi Center, Indikator Politik, Lingkaran Survei Indonesia, Litbang Kompas, Radio Republik Indonesia, Saiful Mujani Research and Consulting, dan Cyrus yang bekerjasama dengan Center for Strategic and International Studies.

Sementara itu, empat lembaga survei menyatakan Prabowo-Hatta menang, yakni Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com