Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"TV One" Sepihak Tambah 3 Lembaga Survei, Poltracking Batalkan Kerja Sama

Kompas.com - 09/07/2014, 20:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Poltracking Institute Hanta Yudha mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah menjalin kesepakatan dengan salah satu televisi swasta terkait publikasi hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 2014. Namun, kata Hanta, kerja sama tersebut tiba-tiba diubah oleh pihak televisi tersebut.

Dalam wawancara dengan Metro TV, Rabu (9/7/2014) malam, Hanta menjelaskan, kesepakatan awal bahwa hanya Poltracking yang akan memublikasikan hitung cepat di televisi tersebut. Setelah kesepakatan itu, televisi tersebut sudah mengiklankan rencana publikasi hitung cepat Pol-Tracking.

Namun, kata Hanta, informasi dari redaksi televisi tersebut pagi tadi, ada tiga lembaga survei lain yang sama-sama akan memublikasikan hitung cepat.

"Kita keberatan karena kesepakatan bersama hanya Poltracking. Itu bisa diklarifikasi di iklan-iklan promosi. Saya kaget ketika diinfokan ada tiga lembaga lain," kata Hanta.

Hanta menambahkan, pihaknya sempat memberi waktu hingga pukul 13.30 WIB tadi, apakah bisa memublikasikan hitung cepat berdasarkan kesepakatan. Poltracking sudah siap mengolah data dari salah satu hotel di Jakarta. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak memublikasikan di televisi tersebut.

Hanta tidak mau menyebut nama televisi yang dimaksud. Namun, dalam akun Twitter resmi TV One, @tvOneNews, telah dipublikasikan rencana publikasi hitung cepat lembaga Poltracking.

Seusai pencoblosan siang tadi, TV One akhirnya menampilkan hitung cepat tiga lembaga, yakni Puskaptis, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia. Hasil hitung cepat ketiga lembaga itu memperlihatkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dari Joko Widodo-Jusuf Kalla. (baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei)

Adapun hasil hitung cepat Poltracking berdasarkan data yang masuk 99 persen, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memperoleh 53,37 persen dan Prabowo-Hatta 46,63 persen. Hingga berita ini diturunkan, Kompas.com mencoba meminta klarifikasi TV One.

Berikut wawancara Metro TV dengan Hanta dalam acara Mata Najwa:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com