Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung: Publik Antusias Ingin Memilih, Itu Kemajuan Demokrasi Kita

Kompas.com - 08/07/2014, 17:21 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Akbar Tandjung mengaku senang mendengar kabar tingginya perkiraan partisipasi publik untuk ikut memilih pada pilpres 2014 yang akan diselenggarakan besok. Menurut Akbar, hal tersebut merupakan bukti bahwa demokrasi di Indonesia semakin maju.

"Kita senang mendengar banyak publik ingin gunakan hak pilihnya. Ini suatu kemajuan bagi kita," kata Akbar di rumah Polonia Jakarta Timur, Selasa (8/7/2014).

Namun, untuk menjaga proses demokrasi ini berjalan aman, Akbar mengimbau agar pihak penyelenggra Pemilu melakukan langkah-langkah untuk mencegah berbagai hal yang dapat merusak demokrasi itu sendiri.

Politisi senior Partai Golkar ini menuturkan penyelenggara harus jeli untuk melakukan pencegahan karena bisa saja ada pihak-pihak yang ingin merusak citra demokasi Indonesia. Selain itu, meski Akbar menginginkan Prabowo-Hatta menang pada Pilpres, pihaknya berkomitmen untuk menghormati apapun hasil pemilu nanti.

Akbar menganggap, siapapun pasangan capres cawapres yang menang, itu sudah berdasarkan pilihan mayoritas rakyat Indonesia untuk dihormati bersama.

"Siapapun yang menang, kita pantas berikan penghormatan;" kata mantan Ketua DPR-RI ini.

Sebelumnya hasil survei Kompas, sebanyak 97 persen responden menyatakan bakal menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Demikian hasil survei yang dipublikasikan di harian Kompas, Selasa (8/7/2014). Berdasarkan hasil survei terhadap 1.109 responden yang tersebar di semua provinsi di Indonesia, hanya 1,8 persen yang ragu-ragu menggunakan hak pilih.

Adapun mereka yang sejak awal menyatakan bakal golput hanya 0,2 persen. Meski demikian, yang perlu menjadi perhatian Komisi Pemilihan Umum, yaitu seperempat responden (26,2 persen) hingga Senin (7/7/2014) menyatakan belum menerima surat undangan.

Adapun yang menyatakan sudah memiliki surat undangan sebanyak 73,2 persen. Survei panel ini dilaksanakan pada Senin kemarin di 34 provinsi seluruh Indonesia, dengan N = 1.109, sampling error /- 2,9 persen. Hasil survei mencerminkan opini masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com