Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo Protes Gerakan Penolakan Ketua DPR 2014-2019 Dipegang PDI-P

Kompas.com - 08/07/2014, 11:48 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyayangkan sikap sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat yang tidak ingin PDI-P menjadi pemimpin parlemen periode 2014-2019 meski menjadi pemenang pemilihan legislatif 2014. Sikap tersebut, kata Tjahjo, terlihat dari pembahasan Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, DPD (MD3) yang direncanakan akan disahkan hari ini, Selasa (8/7/2014).

"Laporan dari anggota fraksi yang mengikuti rapat pembahasan undang-undang itu ada sesuatu yang janggal. Ada gerakan mayoritas fraksi yang kesannya tidak ingin PDI-P jadi pimpinan (DPR) karena menang Pemilu," ujar Thahjo di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Tjahjo mengatakan, ketika Partai Demokrat menjadi pemenang pemilu legislatif 2009, PDI-P sebagai oposisi ikut mendukung Ketua DPR dijabat oleh anggota dari Fraksi Demokrat sesuai sistem proporsional yang dipakai. Ia lalu mempertanyakan mengapa kini parpol lain tidak bersikap sama.

"Kenapa sekarang seolah-olah PDI-P tidak berhak jadi pimpinan?" kata anggota Komisi I DPR itu.

Tjahjo menambahkan, bagi PDI-P sah saja jika kekuasaan dibagi, tetapi dengan sistem proporsional. PDI-P, kata dia, masih akan menunggu perkembangan hingga didapatkan putusan fraksi.

"Bagaimanapun DPR adalah wakil rakyat. Kita kembalikan kepada proporsi yang ada dan masyarakat pemilih," katanya.

Berdasarkan UU MD3, posisi Ketua DPR diberikan otomatis kepada partai pemenang pemilu. Dalam Pileg 9 April lalu, PDIP mendapatkan suara terbanyak. Di periode 2009-2014, PDI-P mendapat jatah wakil ketua DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com