Kisruh Hongkong, Relawan Jokowi-JK Minta Bawaslu Panggil KPU

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Indonesia Hebat pendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla meminta Badan Pengawas Pemilu memanggil Komisi Pemilihan Umum ihwal kekisruhan pemilu presiden di Hongkong. Mereka menilai insiden tersebut telah mencederai proses demokrasi.

"Ini mengindikasikan penyelenggara pemilihan dan KJRI Hongkong tidak netral dan telah berpihak," kata Ketua Umum Relawan Indonesia Hebat Ryan Andi Sumarno di Kantor Badan Pengawas Pemilu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Dia mengatakan KPU sebagai penyelenggara pemilu dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong terindikasi mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Selain itu, dia juga meminta agar pilpres bisa berjalan dengan jujur dan adil.

"Kami tim advokasi Jokowi-JK Relawan Indonesia Hebat akan terus mengawasi proses pilpres sampai selesai," ujar dia.

Ryan berpendapat bahwa insiden di Hongkong itu telah melanggar hak memilih WNI sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dia menuntut KPU melakukan pemilihan ulang terhadap WNI yang kehilangan hak pilih.

Pemungutan suara yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (6/7/2014) sore. Ratusan orang mengamuk dan merobohkan pagar tempat pemungutan suara karena pencoblosan ditutup sebelum mereka memberikan suara.