JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas menyatakan, fakta mengenai kekisruhan pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong, diputarbalikkan. Menurut dia, warga negara Indonesia (WNI) di sana justru mengadukan kepadanya soal oknum yang menyatakan akan membuka kembali tempat pemungutan suara (TPS) jika memilih pasangan calon nomor urut 1.
"Gambar dan video itu adalah mereka (WINI pemilih di Hongkong) minta kejelasan apakah ada kebijakan untuk dibuka TPS kembali dan mereka menyampaikan ke saya bahwa ada orang yang menyatakan TPS akan dibuka bila mencoblos (pasangan calon) nomor satu. Jadi, ini dibalik-balik," ujar Sigit melalui pesan singkat, Senin (7/7/2104).
Saat itu, kata Sigit, dia justru menegaskan kepada para pemilih bahwa KPU netral dan tidak mengarahkan pilihan pemilih. Dia mengatakan, saat mendengar kabar ada yang mengarahkan untuk memilih salah satu pasangan calon, ia justru meminta untuk menunjuk oknum yang dimaksud. Ia juga meminta bukti yang jelas.
"Saya bilang, 'jika perlu kita tangkap bareng'. Tapi, tidak ada satu pun yang bisa menyampaikan. Mereka hanya kata teman yang di sana," kata Sigit.
Sebelumnya, beredar video kekisruhan pemungutan suara di Victoria park, Hongkong, Minggu (6/7/2014). Tampak ratusan tenaga kerja Indonesia yang ingin mencoblos gagal menyalurkan suaranya. Mereka kecewa karena tidak diberikan waktu tambahan untuk memberikan suaranya pada Pilpres 2014.
Dalam video yang diunggah Vina Nurita di Youtube, mereka menduga ada kecurangan. Video berdurasi 4 menit 25 detik memperlihatkan seorang petugas yang diduga melakukan kecurangan. Dalam video tersebut, tampak para pemilih memegang ponsel untuk merekam kejadian tersebut. Beredar pula kabar bahwa Sigit menyatakan akan membuka kembali TPS jika para pemilih memilih pasangan nomor urut 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.