Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Berziarah ke Makam Pendiri Ponpes Tertua di Sukabumi

Kompas.com - 07/07/2014, 11:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


SUKABUMI, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Hatta Rajasa memanfaatkan masa tenang kampanye Pilpres 2014 untuk berziarah ke makam Kiai Haji Uci Sanusi, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Sunahnulhuda, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (7/7/2014).

Ponpes Sunahnulhuda merupakan salah satu ponpes tertua di Sukabumi yang telah berdiri sejak 1932. Pantauan Kompas.com, Hatta tiba di ponpes tersebut sekitar pukul 10.30 WIB.

Ratusan santri baik perempuan maupun laki-laki terlihat berdiri berjajar dengan mengenakan baju muslim warna putih, menyambut kedatangan ketua Umum PAN itu.

Lantunan shalawat Nabi Muhammad SAW yang dinyanyikan oleh para santri itu tak henti-henti menyambut kedatangannya. Hatta lantas disambut oleh sejumlah pengurus ponpes tersebut. Kemudian, dengan berjalan kaki, Hatta menuju lokasi kompleks pemakaman yang terletak di belakang kompleks.

Selain Kiai Uci, di kompleks pemakaman itu juga terdapat makam KH Dadun Sanusi yang merupakan anak Kiai Uci. Di sampingnya terdapat sejumlah makam tokoh pesantren tersebut.

Hatta yang tiba bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hassan itu, kemudian mulai berdoa di depan makam. Tak kurang dari 15 menit, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi itu berdoa sebelum akhirnya berpamitan untuk menuju lokasi kedua yakni YPLI Ibbadurachman yang terletak di Jalan Palabuhan II Km 8 RT 03/19 Kampung Tegallega, Kecamatan Lembursitu, Sukabumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com