Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik, Munculnya Lagi Dana Aspirasi Anggota DPR

Kompas.com - 06/07/2014, 16:23 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perubahan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) melontarkan kritik atas munculnya usulan dana aspirasi bagi anggota DPR dalam pembahasan revisi UU MD3.

Koalisi mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas ihwal mekanisme dana tersebut. "Dana aspirasi ini sudah pernah dimunculkan sebelumnya bagi anggota DPR. Gagasan ini kemudian muncul lagi," ujar anggota koalisi yang juga Direktur Indonesia Budget Center, Roy Salam di Kantor ICW, Jakarta, Minggu (6/7/2014).

Roy mengatakan, munculnya usulan tersebut pada awalnya berbentuk hak mengusulkan program. Kemudian, kata dia, perkembangan terbaru berubah menjadi hak untuk mendapatkan jatah alokasi dana dalam jumlah tertentu.

"Kalau ini disepakati dan lolos, saya kira berapa lagi APBN kita tersedot untuk kepentingan DPR," ucap dia.

Roy juga mengatakan, usulan dana aspirasi sebenarnya terkait dengan adanya komisi "basah" dan komisi "kering". Menurut dia, anggota DPR seharusnya tidak perlu lagi membutuhkan dana aspirasi untuk dapilnya.

"DPR ini kan punya dana untuk operasional sekitar Rp 16 triliun setahun atau Rp 300 juta per orang per bulan. Mereka juga punya dana reses Rp 1,7 miliar per anggota per tahun. Mereka seharusnya memanfaatkan ini," ucap Roy.

Hal senada juga dikatakan anggota koalisi lainnya, Danardono Siradjudin yang mengatakan pola pikir anggota DPR seharusnya tidak membawa uang ke dapilnya. Dana reses, kata dia, seharusnya dimaksimalkan ketimbang memunculkan dana aspirasi.

"Jadi bukan soal project tapi bagaimana mereka mendekati rakyat, mau menyampaikan hasil resesnya secara rutin," tandas Danar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com