Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pun Presidennya, Ekonomi Indonesia Tidak Akan Kolaps

Kompas.com - 04/07/2014, 16:12 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman menyebutkan, siapa pun presiden terpilih ke depan, perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dan tak akan kolaps. Hal ini ia sampaikan dalam seminar regional peningkatan peran kawasan Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumsel, dan Bangka Belitung (Belajasumba) di Bengkulu, Jumat (4/7/2014).

"Fondasi perekonomian Indonesia cukup baik saat ini, tak ada istilah perekonomian akan kolaps. Kalau ada yang bilang kolaps, itu para spekulan yang memang hidupnya dari berspekulasi, siapa pun presiden terpilih, ekonomi tetap baik," kata Irman.

Ia mengatakan, hal ini diperkuat dengan perekonomian Indonesia yang masuk dalam jajaran negara G-20, sejajar dengan negara-negara ekonomi raksasa termasuk Tiongkok. Untuk itu, Irman menegaskan peran masing-masing kawasan regional, termasuk forum Belajasumba, dapat membuat pemerataan perekonomian.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden bidang Perekonomian Firmanzah menyatakan, siapa pun presiden yang terpilih nanti tidak akan membuat investor lari dari Indonesia. Hal itu dinyatakan Firmanzah seperti dikutip dari situs www.setkab.go.id.

Firmanzah meyakini, siapa pun presiden yang terpilih nantinya pada 9 Juli 2014 akan menjaga dan meningkatkan kinerja perekonomian, melanjutkan reformasi struktural yang tengah berjalan, dan mendorong ekonomi sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Dengan demikian, investor tidak perlu khawatir akan kesinambungan pembangunan ekonomi yang sedang berjalan di Indonesia,” tegas Firmanzah.

Namun, Firmanzah mengingatkan pentingnya stabilitas penyelenggaraan pilpres sebagai prasyarat terjaganya stabilitas perekonomian nasional. Selain itu, siapa pun yang terpilih menjadi presiden kelak harus terus mempertahankan kebijakan ekonomi yang disiplin dan prudent, termasuk mempertahankan kinerja ekonomi pada tahun Pemilu 2014.

Firmanzah menyarankan agar presiden hasil Pilpres 2014 terus memperkuat daya beli masyarakat, baik dari sisi pasok maupun permintaan, termasuk di dalamnya menghindari PHK pada saat terjadi tekanan krisis.

Selain itu, ia menekankan, presiden mendatang juga harus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong investasi sebagai salah satu motor pertumbuhan, penguatan UMKM, industrialisasi, pengendalian neraca transaksi berjalan, mendorong kinerja neraca perdagangan, dan sebagainya yang merupakan bauran kebijakan yang terus dilakukan pemerintah saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com