Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pers: Dukungan "Jakarta Post" untuk Jokowi Harus Dihargai dengan Catatan

Kompas.com - 04/07/2014, 15:27 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pers Bagir Manan menilai, keputusan harian The Jakarta Post mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014 harus dihargai. Ini dengan catatan, Jakarta Post dapat memegang penuh profesionalitas dan tetap memberikan pemberitaan yang proporsional serta obyektif.

Bagir menjelaskan, pers memiliki hak untuk mempertahankan kemerdekaannya. Dalam hal ini, ia menganggap The Jakarta Post memilih merepresentasikan kebebasannya dengan cara mendukung salah satu pasangan yang akan bertarung dalam pilpres.

"Saya kira dukungan itu sah saja, kita harus hargai kemerdekaan pers. Boleh memiliki kecenderungan, tetapi hormatilah etika jurnalistik, jangan memberitakan hal bohong," kata Bagir, saat dihubungi, Jumat (4/7/2014).

Bagir berharap, setelah harian berbahasa Inggris itu resmi menyatakan diri mendukung Jokowi-Kalla, ada peningkatan kebijakan dalam hal penyeleksian berita. Ia melanjutkan, jajaran redaksi di media tersebut harus memeriksa betul semua berita yang masuk dari wartawannya di lapangan. Tujuannya untuk menjamin agar berita yang akan diterbitkan telah memenuhi semua unsur jurnalistik, khususnya keberimbangan.

"Perhatikan semuanya, keberimbangan, kepentingan umum, semuanya harus dihitung sebelum berita benar-benar dimuat. Kalau memberitakan kabar bohong, maka akan terjadi malapetaka," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, harian The Jakarta Post memberikan sikap resmi untuk mendukung Jokowi-Kalla. Pernyataan itu dimuat dalam editorial The Jakarta Post yang terbit pada Jumat (4/7/2014).

Pemimpin Redaksi The Jakarta Post Meidyatama Suryodiningrat menjelaskan, dukungan kepada Jokowi-Kalla diberikan karena pasangan itu dianggap memiliki visi yang secara konsisten diperjuangkan oleh The Jakarta Post, yakni mengenai pluralisme, hak asasi manusia, reformasi, dan terbentuknya masyarakat sipil. Ia menjamin, medianya tetap profesional dan proporsional dalam memberitakan masing-masing capres-cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com