Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak Persilahkan Capres-Cawapres Buka SPT Pajak

Kompas.com - 03/07/2014, 13:36 WIB
Icha Rastika,
Sandro Gatra

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mempersilahkan calon presiden dan calon wakil presiden untuk membuka surat pemberitahuan tahunan (SPT) masing-masing. Menurut Fuad, data terkait pajak itu hanya dapat dibuka oleh wajib pajak itu sendiri.

"Oh itu silahkan (jika mereka mau membuka)," kata Fuadi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kata Fuad, Direktorat Jenderal Pajak dilarang membuka data SPT seorang wajib pajak kecuali atas permintaan pengadilan atau lembaga penegak hukum.

Sejauh ini, katanya, Ditjen Pajak belum menerima permintaan dari penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai data pembayaran pajak capres-cawapres.

"Karena ada Pasal 34 bahwa semua data dan informasi tentang wajib pajak tidak boleh dibuka, kecuali pengadilan yang meminta. Saya selalu kasih nih ke KPK, tetapi semua lewat menteri keuangan," ujar Fuad.

Saat ditanya apakah ada inisiatif dari Ditjen Pajak untuk mengubah peraturan perundangan-undangan agar data pajak capres-cawapres kemudian hari bisa dibuka, Fuad mengatakan bahwa kemungkinan itu perlu dibicarakan bersama.

"Tapi kita kan enggak boleh mengungkapkan itu (data pembayaran pajak). Pokoknya saya enggak boleh sampaikan informasi terkait itu, kecuali nanti ada aturan yang boleh ungkap itu," kata Fuad lagi.

Sebelumnya, sejumlah lembaga swadaya masyarakat mendesak capres-cawapres untuk membuka laporan pembayaran pajak masing-masing. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi Pajak bahkan mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan hak pilih pada Pemilu Presiden 2014 jika para capres-cawapres tidak membuka SPT pajak mereka sebelum 5 Juli 2014.

Pembukaan SPT pajak dianggap penting untuk melihat sejauh mana komitmen para calon menyelesaikan persoalan pajak di Indonesia dan menggambarkan kejujuran masing-masing calon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com