"Ini dari orang kantor pos. Petugasnya bilang, 'Pak, tolong sebar sama masyarakat'," ujar Sugianto, salah satu peserta aksi yang juga menerima surat itu, kepada Kompas.com, Kamis. Surat itu tertuju kepada warga di wilayah Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Surat ini sebelumnya sudah diberitakan diterima oleh para guru. Dalam kasus itu, Badan Pengawas Pemilu menyatakan ada pelanggaran kampanye karena menyasar institusi pendidikan. Sanksi teguran pun sudah dijatuhkan kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Seperti surat-surat untuk para guru tersebut, surat Prabowo yang ditunjukkan massa Repdem ini tertera tulisan "Surat Pribadi Prabowo Subianto" dengan potret Prabowo di bagian bawah pada amplop maupun suratnya.
Alamat tujuan surat mencantumkan nama penerima, dengan alamat yang lengkap mencantumkan RT dan RW. Adapun isi surat adalah permintaan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Orator aksi di TV One menyebut surat ini dengan istilah "surat cinta", saat berorasi dalam aksi memprotes salah satu pemberitaan TV One.
Sugianto mengaku heran dengan kelengkapan alamat tujuan surat. "Bisa tahu dari mana nama lengkap jelas? Ini aneh, tahu dari mana," ujar dia. Sugianto mengaku menerima tujuh surat sekaligus. Di wilayahnya, imbuh dia, puluhan surat serupa bertebaran.
"Kalau saya terima tujuh (surat). Saya belum telusuri lainnya karena di wilayah saya itu ada 13 RW," kata Sugianto. "Kami minta diselidiki. Harus dong. Maksud dan tujuannya apa."
Sebelumnya, sejumlah warga di Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, juga menerima surat serupa. Ketua RT 10 RW 13, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Mugo, mengungkapkan, surat tersebut ditujukan kepada tiga orang warganya, langsung ke alamat masing-masing.
Mugo mengaku tidak tahu bagaimana data identitas dan alamat warganya bisa tertera lengkap di tujuan pengiriman surat. Namun, ujar dia, sepengetahuannya para penerima surat adalah warga yang masuk daftar penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), program pemerintah sebagai "subsidi" atas kenaikan harga bahan bakar minyak beberapa waktu lalu.
Dalam kasus surat serupa kepada para guru, sebagian besar tim sukses dari pasangan Prabowo-Hatta mengakui adanya pengiriman surat sebagai salah satu strategi pemenangan. Komentar berbeda sempat muncul, tetapi hanya dari salah satu anggota tim hukum pasangan ini.