Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Belum Terima Panggilan Polri soal Transkrip Rekaman Megawati-Basrief

Kompas.com - 02/07/2014, 21:19 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi belum menerima panggilan dari kepolisian terkait dengan laporan Jaksa Agung Basrief Arief yang merasa difitnah atas beredarnya isu transkrip rekaman Jaksa Agung dengan petinggi PDI Perjuangan. Transkrip tersebut diklaim berisi pembicaraan mengenai permintaan agar calon presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terseret dalam kasus dugaan korupsi transjakarta yang ditangani Kejaksaan Agung.

"Kami belum mendapat informasi soal itu dari pihak kepolisian. Sampai hari ini belum ada panggilan yang dimaksud," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Jika surat panggilan sudah dikirimkan kepada KPK, Johan mengatakan bahwa pihaknya akan mempelajari dulu sejauh mana keterangan pihak KPK diperlukan dalam mengusut kasus tersebut.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil pihak KPK jika memang keterangannya diperlukan untuk menindaklanjuti laporan Jaksa Agung.

Pertengahan Juni lalu, Jaksa Agung melaporkan Ketua Progress 98 Faizal Assegaf ke kepolisian atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik. Laporan itu disampaikan Basrief, menyusul pernyataan Faizal yang mengaku punya transkrip rekaman pembicaraan Basrief dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Faizal juga mengaku dapat transkrip rekaman tersebut dari orang suruhan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Atas pernyataan Faizal tersebut, Bambang telah membantahnya.

Bambang bahkan mengatakan adanya usulan di internal KPK untuk menempuh jalur hukum dalam menanggapi pernyataan Faizal tersebut. Tim hukum PDI Perjuangan pun melaporkan Faizal ke kepolisian, terkait masalah yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com