Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Lembaga Survei Itu Banyak Bohongnya

Kompas.com - 28/06/2014, 23:00 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com
- Ketua Tim Pemenangan Capres Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengungkapkan keraguannya terhadap sejumlah hasil survei menjelang penyelenggaraan Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang. Menurut Mahfud, berdasarkan penilaiannya, banyak lembaga survei yang tidak menunjukkan fakta sebenarnya di lapangan.

Mahfud mencontohkan kemenangan Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta 2012. Hampir semua lembaga survei waktu itu mengunggulkan Foke. Namun, lanjut Mahfud, kenyataannya beda 100 persen. Jokowi meraih kemenangan fantastis atas Foke.

Pengalaman lainnya, lanjut Mahfud, sebelum Pemilu Legislatif 9 April lalu, sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa PDI-P akan meraih suara suara nasional antara 27 persen sampai 36 persen jika mencalonkan Jokowi sebagai presiden.

"Kenyataannya bagaimana? Perolehan nasional Pileg kemarin PDI-P anjlok 18 persen. Jadi lembaga survei itu banyak bohongnya," ujarnya di Pamekasan, Madura, Sabtu (28/6/2014).

Kejadian itu, menurut Mahfud, seharusnya menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak percaya lembaga survei 100 persen. Mahfud menilai saat ini, banyak lembaga survei yang memang hanya untuk memprovokasi pemilih.

"Sekarang ini banyak lembaga survei partisan yang kerjanya hanya untuk propaganda. Saya tidak perduli dengan hasil survei semacam itu," ucap Mahfud.

Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengakui ada sejumlah lembaga survei yang memang terbukti kualitasnya.

"Cuma kemarin saya baca LSI, Kompas, merilis bahwa pasangan Jokowi-JK unggul atas pasangan Prabowo-Hatta. Di lembaga survei lainnya seperti LSN, justru pasangan Prabowo-Hatta yang unggul. Jadi masyarakat sudah bisa menilai bagaimana sepak terjang lembaga survei di Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com