JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Komandan Pusat Polisi Militer ABRI, Mayor Jenderal TNI (Purn) Syamsu Djalaluddin, menyangsikan pernyataan salah seorang mantan anggota Tim Mawar, Ruby, yang ingin mencari orang-orang yang memfitnah calon presiden Prabowo Subianto.
"Enggak ada itu. Hanya psywar saja. Jangan sampai terjadi begitu. Itu kan seperti teror untuk menakut-nakuti," ujar Syamsu seusai jumpa pers di Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Menurut Syamsu, di dalam militer, tidak ada seorang prajurit yang nekat berbuat seperti itu tanpa perintah komandannya. Dia pun meyakini Prabowo tidak memerintahkan mantan anak buahnya seperti itu.
"Sekarang ini kan orang asal ngomong saja. Enggak ada-lah prajurit seperti itu," ujar Syamsu.
Seperti dikutip Koran Tempo (25/6/2014), Ruby mengecam Wiranto atas tuduhan penculikan kepada Prabowo. Ruby berjanji akan mencari orang-orang yang dianggap berbicara ngawur soal mantan atasannya itu.
"Mulai saat ini, kami akan bergerilya mencari orang-orang yang bicara tak bertanggung jawab," ujarnya.
Sebelumnya, Wiranto menggelar jumpa pers menanggapi bocornya surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira terkait pemberhentian Prabowo dari ABRI. Dalam kesempatan itu, Wiranto menyebut Prabowo terlibat penculikan para aktivis pada 1998. Penculikan itu disebut atas inisiatif Prabowo.
Wiranto juga menilai, tidak penting apakah Prabowo diberhentikan secara hormat atau tidak. Dia meminta publik untuk melihat substansi penyebab kenapa Prabowo sampai bisa diberhentikan dari ABRI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.