Dia mengaku heran mengapa banyak pihak justru mengkritik jawaban Jokowi itu. Sebelumnya, Jokowi berpendapat, Indonesia adalah negara yang tidak secara langsung terlibat dalam sengketa teritorial di wilayah Laut Tiongkok Selatan sehingga dia melihat Indonesia tidak perlu terlibat dalam isu panas itu secara langsung.
"Jokowi tidak mau membawa Indonesia dalam 'conflict engagement' Laut Tiongkok Selatan, melainkan agar mengecek kembali apakah ada keterkaitan langsung dengan kepentingan nasional Indonesia dalam masalah ini," kata Andreas melalui siaran pers, Selasa (24/6/2014).
Andreas memaparkan, dengan enggan terlibat dalam konflik antarnegara, Jokowi justru menunjukkan ketegasan yang sesungguhnya. Ketegasan yang ada pada Jokowi, kata dia, bukan ditunjukkan oleh suara keras dan lantang, melainkan melalui ide dan gagasan.
"Jokowi tegas mengedepankan kepentingan nasional ketimbang membiarkan Indonesia, termasuk ASEAN, terjebak dalam sebuah konflik yang tidak solutif karena harus diakui konflik itu bisa menimbulkan kerugian bagi Indonesia dan bagi ASEAN, dalam hubungan dengan Tiongkok," ujar pengamat hubungan internasional itu.
Ketegasan serupa, lanjut Andreas, juga ditunjukkan oleh Jokowi dengan keinginannya untuk membantu kemerdekaan Palestina. Dia mengaku heran ide Jokowi yang mulia untuk memerdekakan Palestina justru dikritik pihak lawan.
"Padahal, Jokowi tanpa ragu menunjukkan sikap tegasnya mendukung perjuangan Palestina," tambahnya.
Menlu sepakat dengan Jokowi
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengamini pernyataan calon presiden Joko Widodo terkait persoalan Laut Tiongkok Selatan bahwa Indonesia bukanlah pihak yang bertikai. Namun, Marty menegaskan bahwa Indonesia ikut terlibat untuk membantu menciptakan kondisi perdamaian di kawasan.
"Saya kira posisi Indonesia selama ini, yang bukan negara yang bertikai di Laut Tiongkok Selatan, namun senantiasa menampilkan upaya-upaya untuk menfasilitasi menyelesaikan masalah itu," ujar Marty di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Marty menyatakan bahwa Indonesia turut berkontribusi dengan melakukan upaya diplomasi yang terus dilanjutkan untuk meredam suasana. Sejauh ini, kata Marty, peran Pemerintah Indonesia diterima oleh semua negara.
"Apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi sebenarnya itu upaya kita yang memang dilakukan dengan asumsi kita bisa berkontribusi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.