Hasto mengungkapkan, pihaknya kecewa dengan pernyataan Mahfud yang sama sekali tak mencerminkan diri sebagai seorang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Ia menegaskan, pernyataan Mahfud itu sangat melukai hati keluarga dan juga para penerus pemikiran Bung Karno di seluruh Indonesia.
"Kami meminta saudara Mahfud menjelaskan pernyataannya dan meminta maaf pada keluarga Bung Karno," kata Hasto, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/6/2014) malam.
Lebih jauh, Hasto menilai, Mahfud telah melecehkan nama baik Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan RI. Ia beranggapan, Mahfud sedang panik karena semua fakta mengenai calon presiden yang didukungnya, Prabowo Subianto, semakin mengemuka dan menjadi konsumsi publik.
"Tuduhan Mahfud tidak bisa diterima karena sepanjang hidupnya Bung Karno tidak pernah melakukan tindakan yang keji seperti yang dituduhkan," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mahfud menuding Presiden pertama RI, Soekarno, juga ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat ia memerintah. Hal itu disampaikan Mahfud saat meresmikan Kantor MMD Initiative wilayah Barat yang terletak di Provinsi Bengkulu, Jumat (20/6/2014).
Mahfud mengatakan, jika mau buka-bukaan soal pelanggaran HAM, maka akan banyak pihak yang tersangkut. Selain Bung Karno, ia juga menyebut nama Presiden Soeharto.
"Mari kita mulai dari tahun 1965. Terjadi pelanggaran HAM besar-besaran ketika ratusan ribu orang yang dituding PKI itu dibantai, dan itu yang bertanggung jawab Pak Harto. Sebelum G-30 S PKI terjadi, ada juga pelanggaran HAM. Umat Islam banyak yang dibantai, jenderal-jenderal banyak yang dibantai, itu yang bertanggung jawab adalah Bung Karno sebagai Presiden," kata Mahfud dalam pidatonya.
Baca juga:
Mahfud MD Tuding Bung Karno Pun Bertanggung Jawab soal Pelanggaran HAM
PDI-P Tuntut Mahfud Minta Maaf soal Bung Karno