Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader Demokrat Bermanuver, SBY Dinilai Kehilangan Tongkat Komando

Kompas.com - 18/06/2014, 18:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengkritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait deklarasi dukungan yang diberikan sejumlah anggota DPR Partai Demokrat kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Politisi Partai Hanura Yuddy Chrisnandi menilai, SBY sebagai ketua umum tidak bisa memegang kendali atas partainya dengan baik.

"SBY yang memilih bersikap netral bagaikan telah kehilangan tongkat komandonya dengan manuver politik para kadernya dalam Pemilu Presiden 2014," kata Yuddy melalui siaran pers, Rabu (18/6/2014).

Menurut Yuddy, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Nurhayati Ali Assegaf telah melawan kebijakan SBY bahwa Demokrat bersikap netral dalam pilpres mendatang. Terlebih lagi, lanjut dia, Prabowo akhir-akhir ini kerap mengkritik pemerintahan SBY, salah satunya terkait kebocoran anggaran.

"Dukungan yang diberikan beberapa anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat yang dipimpin oleh Nurhayati terasa sangat aneh di tengah kecaman Prabowo terkait dengan kebocoran anggaran Rp 1.000 triliun pada era pemerintahan SBY," ujar Yuddy.

"Seharusnya, sebagai ketua fraksi, Nurhayati mampu menerjemahkan sikap SBY dan bersama-sama menyiapkan transisi pemerintahan ke depan," tambah Yuddy.

Selain itu, kata Yuddy, sikap Nurhayati itu juga bertolak belakang dengan sikap SBY yang pernah ikut menjatuhkan hukuman kepada Prabowo saat masih aktif di TNI.

"SBY ikut menandatangani keputusan Dewan Kehormatan Perwira yang menghentikan karier militer Prabowo akibat tindakannya yang dianggap melanggar sumpah Sapta Marga. Dengan demikian, Nurhayati sama saja dengan mempermalukan SBY. Nurhayati kurang memahami posisi SBY dalam DKP tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, deklarasi dukungan dilakukan oleh 115 dari 148 anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR. Mereka mendukung Prabowo-Hatta karena merasa pasangan nomor urut 1 ini bisa melanjutkan pemerintahan SBY.

Selain mendukung Prabowo-Hatta, sebagian kader Demokrat mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Ada pula yang tetap memilih netral dalam pilpres nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com