Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi-JK: Istana Membiarkan Obor Rakyat, Artinya "By Design"

Kompas.com - 18/06/2014, 12:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Fery Mursidan Baldan, menduga ada motif di balik sikap pembiaran pihak Istana terhadap aksi yang dilakukan Setyardi Budiono, staf di Istana, dalam menerbitkan tabloid Obor Rakyat. Terlebih lagi, kepolisian juga lambat dalam mengusut kasus ini.

"Kalau misalnya dia (Presiden) membiarkan proses ini, artinya kita bisa simpulkan memang keterlibatan orang dekat kekuasaan itu by design. Pertama, dianggap sesuatu yang perlu dibiarkan dan lemahnya kepolisian," ujar Fery di Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Untuk menepis dugaan itu, Fery meminta pihak Istana harus mengambil sikap tegas. Istana, katanya, tidak bisa hanya menyatakan tidak tahu-menahu soal aktivitas Setyardi, padahal Setyardi adalah orang dalam Istana. Kepolisian pun didesak bereaksi cepat.

"Ketika ada pembelaan, kepolisian melemah, sesuatu tanda yang bermain. Ini didesain sangat bagus, pasti orang yang memiliki kekuasaan otak intelektual dari kasus ini," ucap politisi Partai Nasdem itu.

Fery mengaku tidak percaya dengan pengakuan Setyardi bahwa biaya penerbitan tabloid itu dari dana pribadi. Dia meyakini bahwa di belakang Setyardi pasti ada orang kuat yang mendanai penerbitan dan pendistribusian tabloid yang menyudutkan Jokowi itu.

Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tabloid ini berisi kampanye hitam yang menyerang Jokowi-JK.

Tim pemenangan Jokowi-Kalla telah melaporkan Setyardi selaku pemimpin redaksi tabloid ke Mabes Polri. Setyardi merupakan asisten staf khusus presiden, Velix Wanggai. (baca: Timses Jokowi-JK Laporkan Pemred dan Redaktur "Obor Rakyat" ke Polisi)

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan, pihaknya belum akan mengambil tindakan apa pun terhadap Setyardi. (baca: Setyardi Jabat Asisten Staf Khusus Presiden, Istana Belum Akan Ambil Tindakan)

Dipo menilai Setyardi orang yang mau bertanggung jawab. (baca: Sekretaris Kabinet: Setyardi Sosok yang Bertanggung Jawab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com