Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Prabowo-Hatta: Kami Orang Kaya, buat Apa Minta Sumbangan?

Kompas.com - 18/06/2014, 11:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Eggi Sudjana, tetap tidak sepakat dengan pembukaan rekening donasi yang dilakukan tim sukses pasangan nomor urut satu ini. Eggi menilai, konsep rekening donasi ini tidak masuk akal dan mengada-ada. Eggi pun tak menampik peluang pembukaan rekening itu akan dibatalkan.

"Saya mengkritik dan saya yakin Prabowo juga tidak mau. Kita ini orang kaya, ngapain minta sumbangan?" kata Eggi di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Menurut Eggi, inisiatif membuat rekening donatur untuk kampanye Prabowo-Hatta itu hanya ide dari segelintir anggota tim sukses. Oleh karena itu, tidak semua tim sukses mengetahui dan setuju akan ide tersebut.

Dia menilai, ide pembukaan rekening, yang dimaksudkan agar semua masyarakat turun tangan membantu, bukan sesuatu yang masuk akal. Dia mencontohkan, tukang becak dan petani sudah sulit untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan harus dibebani untuk menyumbang orang lain. "Buat keluarganya sendiri susah, malah nyumbang. Ini mengada-ada, tidak logis," kata Eggi.

Pria yang berprofesi sebagai advokat ini pun mencibir gaya Jokowi-JK yang justru mengumpulkan uang dari masyarakat yang ternyata juga berasal dari tim kampanye.

Oleh karena itu, Eggi mengungkapkan bahwa tim Prabowo-Hatta membuka peluang untuk membatalkan penarikan donasi itu. "Terlebih lagi, PKS kritik keras. Perkembangan berikutnya, rekening itu saya dengar mau dicabut," ucapnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersuara keras soal pembukaan rekening tersebut. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq bahkan mengancam bahwa partainya akan menarik dukungan jika Prabowo-Hatta melakukan hal serupa. Kendati demikian, Mahfudz belakangan menegaskan, ucapannya itu dalam konteks mengumpulkan uang di jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com