“Di berbagai media disebutkan bahwa elektabilitas kami kalah di Jakarta dan Jawa Barat. Tentu ini lecutan bagi kami untuk kerja keras demi memenangkan pilpres di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Indra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/6/2014).
Indra menganggap menurunnya elektabilitas Jokowi-JK diakibatkan oleh kampanye hitam yang memengaruhi sikap swing voters atau pemilih mengambang, terutama masyarakat tingkat bawah, yang kurang memiliki kesadaran untuk menyaring pemberitaan. Hal ini terutama setelah kemunculan tabloid Obor Rakyat yang sarat unsur SARA terkait capres nomor urut dua itu.
“Mereka menelan semua informasi tanpa mencari kebenarannya. Itu tantangan kami untuk mengajak mereka menolak semua bentuk kampanye hitam,” kata Indra.
Oleh karena itu, dia mengimbau penyelenggara pemilu dan peserta pemilu, termasuk kubu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, untuk menangkis tindakan yang mengarah ke penyebaran fitnah dan kampanye hitam.
Indra juga mengajak semua pihak terkait agar turun bersama menangkis segala tindak kampanye hitam untuk mewujudkan persaingan yang bersih dan sehat. Ia meyakini, kampanye hitam juga dapat ditepis dengan membangun kepercayaan konstituen terhadap kinerja calon pemimpinnya kelak.
“Tidak hanya Bawaslu dan Kepolisian, juga bersama dengan tim pemenangan Prabowo-Hatta mencegah kampanye hitam agar pemilu berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.