Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Jaksa Agung: Serangan Kasus HAM Saat Pemilu Hanya Mainan Politik

Kompas.com - 17/06/2014, 15:29 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Jaksa Agung periode 2004-2007 Abdul Rahman Saleh mengatakan, maraknya pemberitaan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada masa pemilu adalah hanya permainan politik. Abdul menganggap selama ini kasus yang disematkan kepada calon presiden Prabowo Subianto tidak ada ujung pangkal serta tidak ada bukti hukum jelas yang menjerat mantan Danjen Kopasus tersebut.

"Dalam penyelesaian kasus hukum, ya harus ada bukti hukum, rule of law harus jelas, sementara ini hanya politik-politikan, atau main-main. Bila ingin memperjelas penyelesaian, harusnya start itu mulai dari DPR, tapi Pansus saat itu, Panda Nababan, justru 'buang badan'," kata Abdul di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (17/6/2014).

Tidak hanya mengenai politisasi kasus HAM yang ditujukan kepada Prabowo, Abdul juga mengeluhkan tidak jelasnya pembentukan peradilan HAM oleh DPR. Pihaknya, sebagai kejaksaan saat itu, juga tidak bisa melakukan pengusutan karena dalam penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat harus atas rekomendasi DPR.

Untuk itu, Abdul menekankan permasalahan HAM yang diangkat ke permukaan hanya untuk tujuan politik. Ia menganggap bila hal ini diteruskan hanya membuang-buang waktu karena permasalahan HAM yang dibesar-besarkan justru tidak menemui ujung pangkal.

"Waktu Prabowo berkolaborasi dengan ibu-ibu mana itu (capres Megawati Soekarnoputri pada 2009) kasus Prabowo sepi-sepi aja tuh," ucap Abdul.

Ia berharap tidak ada lagi upaya untuk memanfaatkan kasus HAM sebagai serangan politik karena dapat menyesatkan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com