Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Ingin Jadi Presiden Gara-gara Sopir Taksi Bilang Orang Indonesia Bodoh

Kompas.com - 13/06/2014, 06:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis


LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com -- Ada sebuah cerita yang memotivasi Prabowo Subianto ingin menjadi orang nomor satu di negeri ini. Cerita itu diungkapkannya saat berorasi di Lapangan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Kamis (12/6/2014).

Prabowo mengatakan, salah satu alasan yang membuatnya ingin menjadi presiden karena merasa tersindir oleh seorang sopir taksi ketika ia berkunjung ke sebuah negara. Ia tak menyebut negara mana yang dikunjunginya.

"Saat itu, saya sedang dalam perjalanan di sebuah negara. Saya naik taksi dengan asisten saya menuju bandara di sana. Di perjalanan, sopir taksi itu bertanya dari mana asal saya. Saya jawab asal saja waktu itu. Saya bilang dari Filipina," kisa Prabowo.

Menanggapi jawaban Prabowo, sang sopir taksi mengatakan, beruntung menjadi orang Filipina, bukan Indonesia.

"Dia bilang saya beruntung jadi orang Filipina. Kalau saya jadi orang Indonesia, saya menyedihkan. Kata dia, orang Indonesia itu bodoh," ungkap mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo merasa tersinggung dengan ucapan sopir taksi itu. Namun, dia justru memancing sang sopir untuk bicara lebih banyak. Prabowo penasaran kenapa sang sopir menyebut orang Indonesia bodoh.

"Dia bilang, Indonesia itu kaya, tapi pemerintahnya salah urus. Pemimpinnya korup, jadi rakyatnya miskin dan bodoh," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Ucapan sopir taksi itu, lanjut Prabowo, mengusik pikirannya hingga ia bertekad menjadi presiden untuk membawa Indonesia lebih baik.

"Omongan sopir taksi itu salah satu motivasi saya ingin menjadi presiden. Saya tidak mau rakyat Indonesia disebut bodoh. Saya tidak mau disebut bangsa yang korup. Saya mau kita mengelola kekayaan alam kita untuk kemajuan rakyat Indonesia. Saya ingin Indonesia dihargai bangsa asing," ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan dan riuh para pendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com