JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan, kedua pasangan capres-cawapres berpeluang meraih suara swing voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya, yang mencapai 40 persen, jika menggunakan strategi yang tepat.
Menurut Emrus, kemenangan kedua pasangan tersebut sangat ditentukan oleh angka swing voters yang cukup besar ini.
"Kalau mereka bisa memaksimalkan potensi saat debat, bisa diraih 40 persen swing voters itu," ujar Emrus dalam diskusi di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Selain mematangkan persiapan untuk debat kandidat, kata Emrus, kedua pasangan juga harus menggunakan pendekatan komunikasi antarpribadi dengan masyarakat, dengan kombinasi kualitas debat dan komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Emrus yakin swing voters pada akhirnya akan mantap menentukan pilihan dalam pemilu presiden.
"Komunikasi antarpribadi juga sangat menentukan. Ketika nonton debat, mereka (masyarakat) diskusi di warung, di rumah, Jokowi begini, Prabowo begini," ujarnya.
Emrus mengatakan, hasil penelitian beberapa lembaga survei menyatakan, elektabilitas pasangan nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, masih unggul dibandingkan pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Namun, keadaan dapat berbalik jika strategi yang digunakan meleset untuk merebut kekosongan 40 persen ini.
"Di luar 40 persen ini Jokowi-JK masih menang, tapi bisa berbalik ketika 40 persen ini diambil Prabowo-Hatta. Sangat menentukan ini strategi komunikasi mereka," ujar Emrus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.