JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dita Indah Sari menilai, calon wakil presiden Jusuf Kalla kelak dapat mengatasi konflik buruh jika terpilih menjadi orang nomor dua di Indonesia.
Menurutnya, masalah-masalah yang terjadi pada buruh di beberapa daerah sukses diatasi Kalla dengan baik.
"JK orang yang sangat teruji selesaikan konflik di Poso dan Aceh. Bahkan jadi perhatian internasional," kata Dita dalam diskusi di Kantor DPP Partai Kebangitan Bangsa, Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Dita mengatakan, Kalla mampu berkomunikasi baik dengan semua kalangan, mulai dari tingkat buruh hingga tokoh-tokoh internasional. Hal tersebut dapat dibuktikan, lanjut Dita, saat Kalla masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI periode 2004-2009.
Ketika itu, masyarakat protes ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dan mengalihkan penggunaan minyak tanah menjadi gas elpiji. Ketika Kalla menjelaskan, kata Dita, masyarakat dapat menerima penjelasan tersebut.
"Masalah buruh tidak lepas dari konflik dengan pengusaha dan pemerintah. JK mampu menjembatani selisih pendapat itu dengan kemampuan komunikasinya," ujarnya.
Dita yang juga dikenal sebagai aktivis buruh ini menambahkan, meningkatkan kesejahteraan buruh bukan dengan menghapus outsourcing atau menaikkan gaji hingga 50 persen, melainkan dengan pembenahan sektor ekonomi dan industri.
Hal tersebut, kata Dita, tercantum dalam visi dan misi pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Mereka (Jokowi-JK) menyadari sepenuhnya kesejahteraan buruh tidak berdiri sendiri tapi dari kemajuan ekonomi dan industri bagaimana bisa maju. Itu yang perlu dibenahi," kata Dita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.