"Bagi masyarakat yang tidak tahu kepribadian keduanya, pasti terpukau atas pidato mereka," ujarnya dalam sebuah diskusi di bilangan Kuningan, Jakarta, pada Selasa (10/6/2014).
Namun, lanjut Rohim, masyarakat yang kritis tidak terlalu terpengaruh terhadap aksi pidato kedua tokoh tersebut. Di sejumlah media sosial, masyarakat kritis menyebut keduanya "ngomong doang".
Mengapa? Misalnya ketika Hatta Rajasa bicara soal kesetaraan hukum dalam debat kandidat capres-cawapres pada Senin malam lalu. Banyak anggota masyarakat yang lupa bahwa Hatta punya latar belakang kasus soal kesetaraan hukum.
"Masyarakat lupa, anaknya Hatta pernah ada kasus nabrak mati orang, tapi tetap bebas," ujar Rohim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.