Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kreatif di Mata Jokowi...

Kompas.com - 06/06/2014, 17:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Kurang mendapat perhatian. Kalimat itu yang pertama terlontar dari mulut calon presiden Joko Widodo ketika ditanya tentang industri kreatif di Indonesia.

Di sela-sela safari politiknya di Jayapura, Papua, Kamis (5/6/2014), Jokowi mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak sumber daya manusia Indonesia yang memiliki potensi di bidang industri kreatif, misalnya dalam pembuatan film animasi, komik, dan clothing.

"Komik, animasi, film, kaus sudah sampai ke luar negeri. Itu orang-orang kita yang buat. Itu yang mau kita angkat," janji Jokowi.

Jokowi mengatakan, selama ini insan-insan industri kreatif bergerak serta berkembang atas usahanya sendiri, bukan atas bantuan dari pemerintah. Padahal, jika pemerintah turut serta dalam pengembangan industri kreatif, hal ini dapat memberikan keuntungan lebih.

"Pasarnya saja ada kok, semuanya sudah jelas. Hanya memang tak diberi ruang perhatian," lanjut Jokowi.

Banyak produk industri kreatif hasil putra Indonesia yang telah menjelajahi negara-negara di dunia, tetapi "mentok" lantaran kurangnya pembinaan dari pemerintah untuk mengembangankannya.

Jokowi melanjutkan, sebagai bukti penghormatan, ia berjanji menggunakan produk-produk industri kreatif untuk ajang kampanye pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Kita kampanye melalui ide, gagasan kreatif. Ada game, komik, dan lain-lain. Kita itu ingin menunjukkan industri kreatif di Indonesia bisa sangat menjanjikan," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, sejumlah relawan membuatkan media kampanye bagi Jokowi. Ada yang membuat game dengan ikon Jokowi, ada juga yang membuat kaus bergambar Jokowi. Yang terbaru, ada wajah Jokowi di sampul komik asal Belgia, Tintin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Minta Indonesia-Saudi Berunding Cari Solusi Kasus Visa Haji Palsu

DPR Minta Indonesia-Saudi Berunding Cari Solusi Kasus Visa Haji Palsu

Nasional
KPK Diminta Proses Administrasi Pendelegasian Penuntutan ke Kejagung

KPK Diminta Proses Administrasi Pendelegasian Penuntutan ke Kejagung

Nasional
Saat Sekjen PDI-P Ada di Pusaran 2 Kasus Hukum...

Saat Sekjen PDI-P Ada di Pusaran 2 Kasus Hukum...

Nasional
Ormas Dapat Konsesi Tambang, KPK Ingatkan Ada Oknum Manfaatkan Perizinan

Ormas Dapat Konsesi Tambang, KPK Ingatkan Ada Oknum Manfaatkan Perizinan

Nasional
Kasus Visa Haji Palsu, Peran 'Mashariq' Arab Saudi Disinggung

Kasus Visa Haji Palsu, Peran "Mashariq" Arab Saudi Disinggung

Nasional
Ahmad Sahroni dan Indira Chunda Thita Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Ahmad Sahroni dan Indira Chunda Thita Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Puan Harap Mundurnya Pimpinan Otorita IKN Tak Goyahkan Calon Investor

Puan Harap Mundurnya Pimpinan Otorita IKN Tak Goyahkan Calon Investor

Nasional
Janji Kejutan Kaesang Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Janji Kejutan Kaesang Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Cegah Haji 'Colongan', Masa Berlaku Visa Umrah Diusulkan 1 Bulan

Cegah Haji "Colongan", Masa Berlaku Visa Umrah Diusulkan 1 Bulan

Nasional
UU KIA Disahkan, Angin Segar Cuti 6 Bulan dan Jaminan Gaji Bagi Ibu Melahirkan

UU KIA Disahkan, Angin Segar Cuti 6 Bulan dan Jaminan Gaji Bagi Ibu Melahirkan

Nasional
Anggota DPR Sebut KPU Bisa Abaikan Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Anggota DPR Sebut KPU Bisa Abaikan Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
UU KIA, Pemerintah Wajib Beri Bantuan Hukum Ibu yang Tak Digaji Saat Cuti Melahirkan 6 Bulan

UU KIA, Pemerintah Wajib Beri Bantuan Hukum Ibu yang Tak Digaji Saat Cuti Melahirkan 6 Bulan

Nasional
Mundurnya Kepala Otorita IKN Dinilai Turunkan Kepercayaan Investor, Pemerintahan Prabowo Bisa Terdampak

Mundurnya Kepala Otorita IKN Dinilai Turunkan Kepercayaan Investor, Pemerintahan Prabowo Bisa Terdampak

Nasional
PSI Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Klaim Tak Ada Mahar Politik

PSI Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Klaim Tak Ada Mahar Politik

Nasional
Mengurai Kooptasi NU oleh Jokowi dalam Konsensi Tambang

Mengurai Kooptasi NU oleh Jokowi dalam Konsensi Tambang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com