Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-JK: Pengerahan Babinsa dalam Pemilu Lecehkan Kepala Negara

Kompas.com - 05/06/2014, 17:36 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Anggota tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal, menilai pengerahan anggota bintara pembina desa (babinsa) untuk memberikan arahan pilihan capres merupakan bentuk pelecehan terhadap Kepala Negara. Tim Jokowi-JK mendesak agar TNI menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014.

Akbar mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mewajibkan para pejabat negara, pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri untuk bersikap netral dan tidak memihak kepada salah satu pasangan capres-cawapres.

"Jika kemudian fakta di lapangan menunjukkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang diharapkan SBY, maka kami berpendapat bahwa pengerahan anggota babinsa merupakan bentuk pelecehan terhadap arahan Kepala Negara," kata Akbar dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/6/2014).

Menurut Akbar, pengerahan babinsa itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap Pasal 43 dan 44 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Kedua pasal itu mengatur larangan aparat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri dalam membuat keputusan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon. Aparat juga dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah pada keberpihakan terhadap pasangan calon.

Akbar mendesak Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu untuk segera menindaklanjuti aksi pelanggaran pemilu tersebut. Ia juga meminta ada tindakan tegas terhadap oknum yang dengan sengaja melakukan pelanggaran serius tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com