Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Iklan Pilgub DKI Banyak Tampilkan Prabowo

Kompas.com - 04/06/2014, 18:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Uang kampanye calon gubernur-calon wakil gubernur Joko Widodo-Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pada Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012 senilai Rp 52 miliar lebih banyak dihabiskan untuk iklan televisi yang banyak menampilkan sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Uang itu bersumber dari adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

Demikian dugaan yang disampaikan Ahok, yang juga Plt Gubernur DKI Jakarta, kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

"Jadi ada iklan Pak Prabowo, terus Pak Jokowi sekelibat lewat. Makanya Pak Jokowi tidak merasa itu bantu dia. Pak Jokowi malah minta stop. Dia tidak mau ada iklan di TV," katanya.

Menurut dia, alokasi dana itu tidak pernah ada dalam rekening yang ia dan Jokowi daftarkan ke KPUD DKI Jakarta. Tak hanya itu, ia juga berujar saat Pilkada 2012 yang lalu, tidak ada satu pun iklan televisi yang mengajak masyarakat untuk memilih Jokowi-Ahok yang merupakan pasangan nomor urut 3.

"Itu kan cuma iklannya Pak Prabowo yang ada gambar pasar, terus ada saya dan Pak Jokowi. Makanya Jokowi tidak mengakui dia menghabiskan dana karena menurutnya itu kan iklannya Prabowo. Saya sih ngomong apa adanya," ujar Ahok.

"Tapi ya saya tidak tahu juga kalau dari Pak Hashim. Bisa jadi kan dia beriklan di TV supaya Jokowi-Ahok terpilih. Persepsinya beda lagi. Jadi susah memang kalau mau mempertemukan dua pihak yang sudah bersaing begitu," tambahnya.

Seperti diberitakan, Hashim mengatakan bahwa ia merasa dibohongi Jokowi selama 1,5 tahun terakhir. Ia mengatakan, Jokowi mengaku tidak dapat dukungan biaya selama Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Karena itulah, ia mengucurkan dana Rp 52 miliar untuk mantan Wali Kota Surakarta itu.

Jokowi sendiri membantah pernyataan tersebut. Ia pun mengaku heran terhadap pernyataan Hashim. Ia bertanya, mengapa ia baru mempertanyakan hal tersebut sekarang.

"Lagi pula kan wajib keluar dong karena kan dukungnya Jokowi-Ahok. Kayak dari saya juga ndak keluar duit saja. Saya pribadi dan partai juga keluar banyak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com