Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selebrasi di KPU, Simpatisan Jokowi-JK Akan Dilaporkan ke Bawaslu

Kompas.com - 01/06/2014, 18:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mengancam akan melaporkan aksi selebrasi yang dilakukan simpatisan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (1/6/2014), ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Tak hanya itu, Gerindra juga mengancam akan melaporkan KPU atas aksi selebrasi tersebut.

"Kita akan melaporkan ke Bawaslu. Ini sangat tidak etis dan melanggar undang-undang," kata Ketua tim advokasi Partai Gerindra, Habiburohman, di KPU, Minggu.

Ia menuturkan, aksi yang dilakukan oleh simpatisan Jokowi-JK itu terbilang ilegal. Pasalnya, mereka mengakses sound system milik KPU tanpa sepengetahuan pihak KPU. "Mereka mengakses itu melalui kabel," katanya.

Sementara itu, Gerindra akan melaporkan KPU lantaran lembaga pemilu yang seharusnya bersikap netral itu justru memberikan ruang bagi simpatisan Jokowi-JK untuk melakukan selebrasi.

"Kita akan melaporkan KPU. KPU lalai menjalankan tugasnya membuat area dalam KPU netral. Tapi ini bisa dimanfaatkan pendukung Jokowi-JK," tegasnya.

Nyaris bentrok

Pelaporan Gerindra itu berawal dari peristiwa yang terjadi di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Minggu (1/6/2014). Para pendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa nyaris terlibat bentrok dengan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal itu dipicu aksi selebrasi yang dilakukan pendukung Jokowi-JK. Pantauan Kompas.com, kejadian itu berawal saat Ketua KPU Husni Kamil Manik mengumumkan nomor urut pasangan capres-cawapres. Tiba-tiba pendukung Jokowi-JK yang berada di halaman Gedung KPU mengeluarkan papan nomor urut 2 dengan gambar wajah Jokowi-JK. Dengan mengenakan pakaian adat berbagai daerah, para pendukung Jokowi-JK itu kemudian melakukan selebrasi dengan cara menari.

Tarian itu diiringi lagu Yovie and Friends - Wa E Wa E O (Kita Bisa) yang sengaja diputar melalui sound system milik KPU.

Melihat hal itu, simpatisan Gerindra naik pitam. Mereka berdalih, tarian itu dilakukan di daerah netral dan menggunakan peralatan negara. "Itu kan mengganggu proses pleno. Orang mau mendengarkan jadi terganggu," kata salah seorang pendukung Prabowo-Hatta yang enggan disebutkan namanya.

Beruntung, kericuhan dapat digagalkan aparat kepolisian yang sejak awal berjaga.

Para pendukung Jokowi-JK kemudian menghentikan aksi selebrasi mereka.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com