JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Hatta Rajasa tidak ingin mengaitkan kasus dugaan korupsi yang menjerat rekan koalisinya, Suryadharma Ali, dengan sistem pemberantasan korupsi di pemerintahan yang akan dibangunnya nanti. Dia membantah jika pemerintahannya bersama Prabowo Subianto nanti akan tidak tegas dalam memberantas korupsi.
"Kata siapa kita tidak tegas. Tidak tegas apanya? Kita tegas mengatakan korupsi adalah musuh rakyat," kata Hatta seusai menghadiri pemantapan tim kampanye Prabowo-Hatta di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (27/5/2014) siang.
Hatta menilai kasus yang menjerat Suryadharma tidak ada hubungannya dengan sistem pemerintahan yang akan dibangun nanti. Menurut dia, penetapan Suryadharma sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama, bukan sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.
"Bisa dilihat dari visi misi kita. Korupsi itu adalah musuh rakyat, itu merupakan extraordinary crime dan itu adalah musuh kita semua," kata Hatta.
Suryadharma ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji 2012-2013. Suryadharma juga sudah dicegah bepergian ke luar negeri. KPK menduga Suryadharma menyalahgunakan wewenangnya sebagai menteri dalam proses pengadaan pemondokan haji, katering, perjalanan ibadah haji, dan transportasi.
Atas masalah ini, Suryadharma menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Agama. Hingga kini Suryadharma menyatakan tidak bersalah. Calon presiden Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan Hatta, juga tidak yakin bahwa Suryadharma bersalah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.