"Aku sempat juga ditawari sana-sini, tapi tidaklah. Pesan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono jelas, kaderku di Demokrat tidak boleh jadi kader oportunis yang minta-minta jabatan," kata Ruhut saat dihubungi, Kamis (22/5/2014) malam.
Kendati demikian, Ruhut tidak akan mempermasalahkan kader lain Partai Demokrat yang memutuskan mendukung salah satu pasangan bakal calon tertentu. Menurut dia, pilihan tersebut merupakan hak dari setiap kader partai.
"Di mataku dua-duanya, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta baik. Tapi aku netral saja sesuai yang dipesankan Pak SBY. Kita lihat saja nanti siapa pemenangnya," ucap Ruhut.
Sebelumnya, Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Suaidy Marasabessy memutuskan untuk mendukung dan bergabung dalam tim pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal serupa ditempuh oleh peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan. Mereka mengaku langkah ini merupakan pilihan pribadi.
Hingga berakhirnya masa pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu Presiden 2014, Selasa (20/5/2014), Partai Demokrat menyatakan memilih bersikap netral. Mereka tak bergabung dengan poros PDI-P maupun poros Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.