Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indra J Piliang: Jika Kami Dipecat, Elite Golkar Lain Juga Harus Dipecat

Kompas.com - 22/05/2014, 13:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Inisiator Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI), Indra J Piliang, mengaku tak gentar dengan sanksi pemecatan yang akan dijatuhkan DPP Partai Golkar terhadap dirinya dan sejumlah kader muda partai lainnya. Menurut Indra, jika ia dipecat, maka DPP Partai Golkar juga harus memecat para elitenya.

Ketua Badan Litbang DPP Partai Golkar itu menuturkan, pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Golkar pada 18 Mei 2014 telah melanggar ketentuan AD/ART partai. Pasalnya, rapimnas tersebut tidak didahului dengan Rapat Pleno DPP Partai Golkar. "Yang melanggar AD/ART itu mereka kan? Masa ada rapimnas tanpa didahului rapat pleno? Mestinya mereka (elite parpol) ramai-ramai mundur dari Partai Golkar dong," tekan Indra kepada Kompas.com, Kamis (22/5/2014).

Lebih jauh, keputusan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie yang mendukung pencalonan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dinilai telah menodai hasil keputusan rapimnas.

Indra mengatakan, hasil rapimnas memutuskan memberikan mandat penuh kepada Ical untuk menjalin komunikasi dengan parpol lain guna mengusung dirinya sebagai bakal capres-cawapres. Namun, lanjut Indra, Ical rupanya gagal melaksanakan perintah rapimnas itu. Ical justru memilih memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta yang tidak termasuk ke dalam bagian dari hasil rapimnas.

Oleh karena itu, Indra menilai, jika memang sejumlah kader Golkar yang tergabung ke dalam FPGMI memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres lain, maka itu tidak dapat disalahkan. "Hasil rapimnas memberikan mandat penuh kepada Ketum ARB adalah untuk koalisi demi menjadikan ARB sebagai capres atau cawapres. Tafsiran itu yang saya pegang, bukan berkoalisi sekadar untuk koalisi saja," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berbincang dengan Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional sekaligus bakal calon wakil presiden Hatta Rajasa saat penandatanganan kelengkapan dukungan kepada Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa untuk maju sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2014 di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (20/5/2014). Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan sepakat berkoalisi untuk mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Sebelumnya, FPGMI telah menyatakan sikap untuk mendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilu presiden mendatang. Menurut mereka, pasangan itu jauh lebih mewakili Golkar karena keberadaan tokoh senior Partai Golkar, yakni Jusuf Kalla, ada di sana.

Akibat dukungan tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung bereaksi keras. Ia mengancam akan memecat kader partai yang nekat mendukung Jokowi-JK. "Kami akan datangi, kemudian berikan peringatan dulu. Diberikan penjelasan tentang alasan Golkar mendukung Prabowo-Hatta. Namun jika masih membangkang, partai akan bersikap tegas. Salah satunya bisa saja pemecatan," ujar Akbar saat dijumpai di kediamannya, Rabu (21/5/2014).

Akbar mengatakan, sanksi pemecatan juga akan dijatuhkan apabila kader-kader pendukung Jokowi-JK mengatasnamakan Partai Golkar dan menampilkan hal-hal yang bersifat demonstratif, misalnya dengan menggunakan atribut-atribut partai. Menurut dia, jika memang ada kader yang berniat mendukung calon lain yang ditetapkan partai, maka ia seharusnya hanya membawa nama pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com