JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi ahli digital forensik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Joko Sarwono menyatakan, rekaman sadapan telepon Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) identik dengan suara asli mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Joko melakukan analisis dengan menggunakan data pembanding suara Akil.
"Kalau suara yang terakhir (suara Akil). Untuk sample yang diberikan identitas barusan, komponennya diatas 90 persen identik," terang Joko saat bersaksi untuk terdakwa Akil di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (22/5/2014).
Selain suara Akil, Joko juga diminta menganalisis suara adik Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana, pengacara Susi Tur Andayani, ajudan Alming Aling, dan mantan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah dan Kasmin.
Menurut Joko, kelima suara itu juga identik. Joko menjelaskan, berdasarkan surat tugas rektor ITB ia diminta menganalisa enam suara dari rekaman sadapan KPK. Rekaman suara yang dianalisis, yaitu percakapan pada tanggal 28 dan 29 September 2013. Dari rekaman sadapan itu dicocokan dengan sampel pembanding suara asli.
Menurut Joko, ada empat indikator menilai kesamaan suara, yaitu intonasi, emosi, dialek, dan frekuensi dasar suara manusia atau pitch.
"Saya berkesimpulan, sampel suara dan suara dalam rekaman diucapkan oleh orang yang sama," tegas Joko.
Joko pun meyakinkan bahwa analisis itu menggunakan perangkat lunak dengan program standar internasional.
Seperti diketahui, kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada, salah saunya terungkap lewat rekaman suara telepon. Akil diketahui pernah berkomunikasi lewat telepon diantaranya dengan Susi dan Wawan untuk membahas sengketa Pilkada Lebak, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.