Menurut Zaki, kaum Nahdliyin akan tetap memilih pasangan capres dan cawapres sesuai kehendak mereka masing-masing. Fenomena tokoh NU yang mendukung pasangan capres-cawapres tertentu bukan terjadi kali ini saja. Zaki mengatakan, hal itu sudah terjadi sejak Pemilu Presiden 2004 dan 2009.
"Dari pengalaman seperti itu, warga NU sudah semakin dewasa. Mereka akan memiliki pilihan-pilihan yang lebih independen, mereka akan memiliki pertimbangan sendiri," kata Zaki saat dihubungi, Kamis (22/5/2014) siang.
Zaki menilai, warga NU memang memiliki kepatuhan yang cukup besar kepada tokoh-tokoh NU, baik yang menjabat dalam struktural maupun non-struktural. Namun, menurut dia, kepatuhan itu tidak akan berpengaruh banyak dalam hal dukungan politik.
"Dalam hal sosial keagamaan memang akan sangat berpengaruh. Tapi, kepatuhan warga NU bukan pada pilihan politik. Jadi, manuver-manuver dukungan seperti itu tidak berpengaruh banyak sehingga tidak perlu dikhawatirkan," ujarnya.
Saat ini, setidaknya ada beberapa tokoh NU berpengaruh yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, seperti Khofifah Indar Parawansa, Muhaimin Iskandar, dan Hasyim Muzadi. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa didukung oleh Said Aqil Siradj, Mahfud MD, dan Rhoma Irama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.