Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Uang, Amir Gunakan Kata Sandi untuk Hindari KPK

Kompas.com - 20/05/2014, 15:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan bakal calon Bupati Lebak Amir Hamzah mengaku sengaja menggunakan kata sandi saat membicarakan uang melalui telepon dengan pengacaranya, Susi Tur Andyani. Kata sandi itu diakuinya untuk menghindari deteksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika teleponnya disadap.

Hal itu diungkapkan Amir ketika bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak, Banten, dengan terdakwa Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (20/5/2014).

"Saya waktu itu punya firasat dan khawatir. Saya pikir Saudara Susi kok vulgar (bicara uang)," kata Amir.

Amir kemudian mengakui bahwa dirinyalah yang berinisiatif mengubah istilah uang dengan kata "kampung". Susi pun akhirnya menyampaikan permintaan uang dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu Akil Mochtar dengan istilah "kampung".

"Satu kampung, Rp 1 miliar, dua kampung, Rp 2 miliar. Itu kiasan," terangnya.

"Karena Saudara tahu, kan itu bahaya kalau ketahuan KPK?" tegas kuasa hukum Atut.

"Betul," jawab Amir.

Dalam kasus ini, mulanya Amir dan pasangannya Kasmin mengajukan gugatan ke MK karena kalah suara dari pasangan Iti Oktavia Jayabaya-Ade Sumardi pada Pilkada Lebak. Kemudian, dalam dakwaan, Akil disebut meminta Rp 3 miliar melalui Susi untuk memenangkan sengketa pilkada yang diajukan Amir-Kasmin.

Susi kemudian menyampaikan permintaan Akil kepada Amir. Namun, Amir menyatakan tidak memiliki uang. Susi pun menyarankan Amir dan Kasmin menghadap Gubernur Banten saat itu, Atut Chosiyah, yang juga berasal dari Partai Golkar.

Amir disarankan meminta Atut menyediakan dana sesuai permintaan Akil. Selanjutnya, dalam dakwaan Atut disebut meminta adiknya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan untuk menyediakan dananya. Namun, Wawan hanya bersedia memberikan Rp 1 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com