Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun ini, KPK Tambah 30 Penyidik

Kompas.com - 20/05/2014, 07:31 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menargetkan untuk menambah 30 penyidik pada tahun ini. Dengan demikian, jumlah total penyidik di KPK diharapkan bertambah menjadi 80-an orang.

"Tahun ini sekitar 30, yang ada saat ini 50-an, ditambah sekitar 30, jadi sekitar 80-an di akhir tahun ini," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Jakarta, Senin (19/5/2014).

Menurutnya, perekrutan penyidik baru ini dilakukan melalui tiga jalur, yakni pendaftaran secara terbuka, perekrutan internal, dan meminta tambahan penyidik dari Kepolisian. Untuk membicarakan kebutuhan penyidik, pimpinan KPK sudah bertemu dengan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti beberapa waktu lalu.

Bambang juga mengatakan, KPK akan memperkuat bidang penindakan tahun ini. Selain merekrut penyidik, lembaga antikorupsi itu akan menambah penyelidik dan penuntut. Untuk penuntut, lanjut Bambang, KPK sudah merekrut 40-an orang.

"Penuntut enggak bisa direkrut melalui jalur umum, 40-an orang sudah direkrut," katanya.

Kepala Biro Sumber Daya KPK Apin Alvian mengatakan, pihaknya membuka lowongan untuk delapan penyelidik tahun ini. Perekrutan penyelidik dibuka untuk umum melalui program Indonesia Memanggil. Informasi mengenai lowongan penyelidik ini, katanya, bisa diakses melalui laman kpk.go.id.

Alvin mengatakan, KPK membutuhkan tenaga penyelidik yang ahli di bidang-bidang tertentu seperti bidang keuangan, kehutanan, dan perbankan.

"Penyidik juga bisa dari insinyur, teknik elektro, masih banyak yang dibutuhkan di bidang penindakan," ucap Alvin.

Dia juga mengatakan, melalui proram Indonesia Memanggil, KPK membuka total 109 lowongan pekerjaan. Posisi yang ditawarkan di antaranya, 18 lowongan untuk posisi administrasi, 88 posisi fungsional, dan 3 posisi struktural.

"Tahapan seleksi tidak dari surat menyurat tapi registrasi online, seleksi online, seleksi pendahuluan online, tes bahasa Inggris, kesehatan, jadi ada enam tahap dan dilakukan oleh sebagian besar oleh konsultan independen. Hanya wawancara unit kerja dengan pihak KPK," ujarnya.

Pembukaan lowongan ini dilakukan secara online sejak Sabtu (17/5/2014) dini hari hingga Minggu (25/5/2014) pukul 23.59 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com