Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior: Kader Sangat Galau Golkar Masih "Jomblo"

Kompas.com - 16/05/2014, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang mengungkapkan banyak kader Golkar yang resah lantaran Golkar belum juga memiliki teman koalisi untuk menghadapi pemilu presiden mendatang. Padahal, batas waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden tinggal hitungan hari.

"Saya menerima banyak laporan mereka (kader Golkar) hari ini sangat galau dengan situasi Golkar yang sekarang masih 'jomblo'," ujar Zainal Bintang usai diskusi "Kemana Golkar akan Berlabuh?" di Jakarta, Jumat (16/5/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, keresahan kader Golkar terjadi karena melesetnya perolehan partai berlambang pohon beringin itu dalam Pileg. Golkar menargetkan sebesar 35 persen suara (184 kursi). Ternyata Golkar hanya mendapat sekitar 14 persen suara (91 kursi).

"Lebih rendah dari kemarin itu 106 pada Pileg 2009," ujar dia.

Akibatnya, kata Zainal, mereka ingin mengevaluasi perolehan hasil Pileg dan mempertanyakan kinerja Ketua Umum Aburizal Bakrie. Hasil pileg itu membuat Golkar sulit untuk mengusung capres-cawapres sendiri dan harus mencari rekan koalisi.

Ia menambahkan, elektabilitas Aburizal yang cenderung menurun membuat partai politik lainnya tak mau melamar Aburizal sebagai capres maupun cawapres. "ARB tidak dilamar dan diputar balik untuk menjadi cawapres dan minta untuk dilamar, ternyata tidak ada hasil," kata dia.

Menurutnya, keresahan yang terjadi di kader Golkar pun bertambah setelah tindakan Aburizal menemui Joko Widodo di Pasar Gembrong, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Selasa (14/5) malam.

"Langkah Aburizal tersebut membuat kami terpukul dan tindakan itu merendahkan harkat dan martabat Partai Golkar. Pertemuan tersebut adalah langkah pribadi tanpa melibatkan pengurus harian DPP Partai Golkar," ucapnya.

"Lalu saat Aburizal menemui Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar itu lebih memilih menggunakan kemeja berwarna putih daripada menggunakan jati diri Golkar yang identik dengan warna kuning," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com