Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Keseleo Lidah" Surya Paloh Bikin Megawati Tertawa

Kompas.com - 14/05/2014, 19:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh berhasil membuat Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri tertawa lebar. Meski hanya sebuah kebetulan, kejadian itu membuat Megawati dapat tertawa lepas, momen yang sangat jarang terlihat.

Semua bermula saat Paloh berada di podium dalam acara deklarasi dukungan dari Partai Nasdem untuk Joko Widodo di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2014). Paloh berbicara setelah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar memastikan dukungannya untuk Jokowi.

Pada awal sambutannya, semua berlangsung wajar. Paloh mengucapkan syukur kepada Tuhan dan berterima kasih diberi waktu untuk berbicara. Tapi, setelah itu, Paloh mengalami selip lidah, ia sempat salah mengucap nama Megawati. "Yang saya hormati, Ketua Umum PDI-P Rah...," kata Paloh.

Ia sempat terdiam sejenak, lalu meralat ucapannya, "Megawati Soekarnoputri." Mendengar itu, semua orang yang ada di lokasi acara tampak tertawa, termasuk Megawati. Megawati tampak sangat lepas mengeluarkan tawanya. Jari telunjuk lengan kanannya sempat ia arahkan ke Paloh sebagai penanda menyadari jika Paloh hampir salah mengucapkan namanya.

Dalam acara deklarasi hari ini, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengingatkan Jokowi untuk melaksanakan mandat mewujudkan daulat politik Trisakti. Sebelum Megawati memberikan sambutan, Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo menyampaikan bahwa mandat yang diberikan kepada Jokowi adalah mewujudkan daulat politik Trisakti, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.

Megawati mengatakan, dengan segala lika-liku politik yang telah dialami PDI-P, ia meminta agar Jokowi, sebagai petugas partai yang ditunjuk sebagai capres, untuk mewujudkan cita-cita partai tersebut. "Pak Jokowi, jangan ingat capresnya saja, tetapi petugas partai yang harus menjalankan apa yang ditugaskan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati, Rabu siang.

Dalam sambutan yang disampaikan sebelum Megawati berbicara, Jokowi mengatakan, dia bahagia karena kerja sama politik yang dibangun oleh PDI-P, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa itu tidak didasari pada keinginan untuk bagi-bagi kekuasaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com