JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terakhir Pusat Data Bersatu (PDB) menunjukkan, politisi Partai Golkar Jusuf Kalla jika diusung sebagai calon wakil presiden akan memiliki elektabilitas tertinggi. Sebaliknya, elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa paling rendah jika diusung sebagai cawapres.
Jusuf Kalla alias JK, yang disebut bakal mendampingi bakal capres PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi mendapatkan 19,3 persen suara. Sementara Hatta, yang akan mendampingi bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianrto hanya mendapatkan 3,2 persen suara.
Di peringkat kedua, ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, dengan 13 persen suara, disusul capres Konvensi Partai Demokrat Dahlan Iskan dengan 8,9 persen suara dan Ketua Umum Hanura Wiranto dengan 7,2 persen suara.
"Jusuf Kalla tertinggi karena selama ini dia memang terus digadang-gadang sebagai cawapres," kata Peneliti PDB Agus Herta saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Rabu (14/4/2014).
Nama lima cawapres potensial itu kemudian disimulasikan dengan lima capres yang berpeluang maju pada Pemilu Presiden 2014 mendatang, yakni Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan bakal capres Golkar Aburizal Bakrie.
Hasilnya, Jokowi-JK mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 28,4 persen suara. Prabowo ketika dipasangkan dengan Hatta, mendapatkan elektabilitas sebesar 7,1 persen. Sementara Aburizal ketika dipasang dengan Mahfud MD mendapat suara 4,3 persen.
Agus menjelaskan, meskipun elektabilitas Hatta kecil, tetapi ketika dipasangkan dengan Prabowo hasilnya cukup signifikan karena keduanya memiliki chemistry. Menurutnya, elektabilitas pasangan capres-cawapres tidak hanya dipengaruhi oleh elektabilitas setiap idividu, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor.
"Positifnya Prabowo sangat tegas. Sementara Hatta mempunyai kecermatan sangat tinggi, sehingga keduanya akan menghasilkan pemerintahan yang kuat," jelas Agus.
Survei ini disebut dilakukan dengan wawancara melalui telepon dalam periode 24 April sampai 2 Mei 2014. Jumlah sampel sebanyak 1200 orang yang dipilih secara acak sistematis dari buku telepon PT. Telkom. Responden tersebar di 33 provinsi dan 170 kota di seluruh Indonesia. Margin of error plus minus 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Chairman PDB, Didik J Rachbini, merupakan politisi Partai Amanat Nasional yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Namun, pihak PDB menjamin survei dan penelitiannya tidak berafiliasi atau pun dibiayai oleh PAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.