JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memberi respons atas keinginan Partai Demokrat mengusung Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai bakal calon presiden. Ace Hasan mengatakan, Sri Sultan merupakan tokoh senior Golkar sehingga Demokrat harus menghormati etika sebelum resmi meminangnya.
"Etisnya, siapa pun, termasuk Demokrat, mesti minta izin (Golkar)," kata Ace Hasan saat dihubungi, Rabu (14/5/2014).
Ia menilai, keinginan Demokrat mengusung Sri Sultan merupakan sinyal positif bahwa kader Golkar terbukti diminati oleh partai lain. Namun, Golkar memiliki aturan di internal yang mengikat pada semua kader Golkar, termasuk Sri Sultan.
Anggota Komisi VIII DPR itu melanjutkan, situasi di internal Golkar juga masih sangat dinamis. Bukan tidak mungkin, wacana Demokrat itu disambut baik oleh Golkar melalui forum rapat pimpinan nasional yang rencananya digelar pada akhir pekan ini.
"Saya lihat apa yang ingin dilakukan partai lain itu artinya sesuatu yang baik. Artinya kader Golkar berkualitas. Akan tetapi, harus ikut aturan internal partai," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik Sri Sultan. Alasannya, berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Sultan dianggap mampu bersaing dengan dua kandidat capres lainnya, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan memberi pandangan serupa. Menurut dia, Sri Sultan menjadi solusi bagi Demokrat dan cocok untuk disandingkan dengan pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.