Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Mental Jokowi Dipertanyakan...

Kompas.com - 13/05/2014, 07:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto menilai, visi misi revolusi mental yang ditawarkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, sudah sangat baik. Hanya, Heri mempertanyakan implementasi dari revolusi mental itu.

Dia menilai, sosok Jokowi belum tercermin penuh dalam visi misinya yang dia tulis di halaman opini Kompas pada 10 Mei 2014 lalu. Oleh karena itu, dia meminta agar Jokowi terlebih dahulu mempraktikkan revolusi mental itu, baru kemudian mengampanyekan kepada publik.

"Jokowi harus memberi komitmen, dia harus memberi contoh teladan bahwa pembangunan karakter dan mental yang ditulisnya itu dimulai dari dirinya sendiri," kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/5/2014) malam.

Heri menilai, sebagai kepala daerah, Jokowi memang telah memberikan komitmen terbaik untuk menyelesaikan masalah di daerah yang dipimpinnya. Namun, untuk kapasitas sebagai calon presiden, menurutnya, blusukan yang dilakukan Jokowi belum cukup. Ini sebab, Indonesia merupakan negara besar dengan permasalahan yang juga tak kalah besar.

"Betul jokowi sudah melaksanakan di Surakarta, di Jakarta. Untuk skup lokal cukup, tapi ini kan bicara dalam skala nasional," ujar akademisi Universitas Mercubuana itu.

Salah satu contoh permasalahan bangsa yang masif, menurut dia, adalah soal pemberantasan korupsi yang semakin merajalela. Heri menilai, Jokowi masih mempunyai komitmen yang minim dalam hal pemberantasan korupsi.

"Kalau dia berani mengatakan seperti di China, saya korupsi silakan gantung saya. Teladan dan komitmennya harusnya seperti itu," tambah Heri.

"Itu korupsi cuma salah satu contoh saja. Untuk masalah lain juga begitu. Perlu implementasi. Perlu ada platform yang jelas, supaya tidak jadi retorika belaka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com