"Hingga saat ini kami masih menggunakan kesepakatan Rapimnas tahun 2012. Secara formal belum revisi untuk pencalonan ARB (Aburizal Bakrie). Nanti akan dibahas di Rapimnas mulai tanggal 16 Mei. Termasuk tentang Pak JK, " ujar Hajriyanto, seusai diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/5/2014).
Sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar, peserta Rapimnas yang memiliki hak suara dan hak bicara selain Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah 33 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 8 Organisasi Masyarakat sayap Golkar.
Hajriyanto mengatakan, segala peluang masih terbuka terkait koalisi dan pencapresan, termasuk kemungkinan berubahnya target mengusung Aburizal sebagai capres menjadi cawapres. Dalam beberapa kesempatan, Aburizal pernah menyatakan kesediaannya untuk mundur sebagai bakal capres. Jika hal ini terjadi dan diputuskan dalam rapimnas, kata Hajriyanto, terbuka peluang bagi nama lain untuk diusung sebagai bakal cawapres dari Golkar.
"Bisa jadi Pak JK atau calon lain yang diusulkan menjadi cawapres dari Golkar," katanya.
Hingga saat ini, lanjutnya, Golkar masih optimistis dapat mengajukan calon presiden, mengingat perolehan suaranya yang berada di peringkat kedua pada Pemilu Legislatif 2014.
Terkait informasi adanya pertemuan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarno Putri dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie di Bali, ia mengaku belum mengetahuinya.
"Sampai jam 10 tadi pagi, saya komunikasi dengan Pak Ical tidak ada pertemuan apa-apa dengan Ibu Mega. Tapi keduanya benar sedang berada di Bali. Kalau sekarang tidak tahu saya," katanya.
Meski keduanya bertemu, ia menegaskan, keputusan terkait pemilu presiden hanya bisa dilakukan di forum Rapimnas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.