JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih berharap mendapatkan tambahan kekuatan dari Partai Hanura meskipun telah mendapatkan dua rekan koalisi, yakni Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menghadapi pemilu presiden mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah menilai, bergabungnya Hanura akan menambah kekuatan poros partainya. "Kita tetap terbuka, kan kita semangatnya gotong royong," kata Basarah di Jakarta, saat ditanya kemungkinan bergabungnya Hanura ke poros PDI-P, Senin (12/5/2014).
Sebelumnya, PDI-P sudah melakukan komunikasi politik yang cukup intens dengan Hanura. Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga duduk di satu meja dalam acara pengukuhan mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono sebagai Guru Besar Intelijen.
Namun, Basarah mengatakan, pintu koalisi itu akan terbuka jika Hanura setuju dengan platform koalisi PDI-P yang tidak mau bagi-bagi kursi. Koalisi yang telah dibangun dengan Nasdem dan PKB, menurutnya, mengutamakan kesamaan visi misi dan jauh dari aspek transaksional.
"Kita tidak ingin tersandera dengan hal-hal seperti itu. Tentunya nanti setelah di pemerintahan, kita bisa juga menunjuk perwakilan dari partai untuk menjadi menteri. Tapi itu tidak kita lakukan sejak awal," tambahnya.
Jika Hanura tidak setuju, Basarah menambahkan, PDI-P tidak akan bisa menerimanya. Maka koalisi PDI-P cukup dengan Nasdem dan PKB untuk mengusung bakal capres Joko Widodo (Jokowi) dan bakal cawapres yang akan diputuskan nantinya.
"Secara teoritis PDI-P, Nasdem dan PKB sudah memenuhi ambang batas 20 persen di DPR dan 25 persen suara sah nasional. Sebetulnya jokowi sudah bisa diusung," pungkas anggota Komisi III DPR itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.