JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi, mengingatkan tim pemenangan bakal calon presiden Partai Demokrasi, Joko Widodo, untuk melakukan strategi kampanye yang tepat dalam pemilu presiden pada 9 Juli 2014. Keberadaan relawan Jokowi harus dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meraih kemenangan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia tersebut mengatakan, kekuatan Jokowi sebenarnya ada pada political citizen, di mana banyak relawan Jokowi dari berbagai penjuru dan kalangan. Hal tersebut sudah terbukti saat Jokowi mengikuti pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2012.
"Itu yang muncul di Youtube, di media sosial, relawan Jokowi melawan 85 persen parlemen di DPRD dan Jokowi yang menang," kata Burhanuddin dalam acara temu relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) di Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
Menurut Burhanduddin, pada pemilu legislatif lalu, Badan Pemenangan Pemilu PDI-P terlalu birokratis. Mereka tidak memberikan kebebasan kepada seluruh relawan Jokowi di Tanah Air untuk bergerak leluasa. "Terjadi birokratisasi pemenangan Jokowi. Tapi ya sudahlah, bagaimanapun nasi sudah jadi bubur," kata dia.
Ia mengingatkan agar seluruh relawan Jokowi di Nusantara bekerja keras mendukung pemenangan Jokowi. Hal ini perlu karena PDI-P tidak cukup hanya dengan mengandalkan mesin partai. Jika kesalahan pada pemilu legislatif terulang kembali, maka bukan tidak mungkin Jokowi akan kalah dari pesaing terkuatnya, yakni bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Yang terjadi di pileg, jangan diulangi lagi di pilpres," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.